Selasa, 19 Juli 2011

Elemen Desain Grafis


Sebuah karya tentu dibuat melalui konsep awal.  Konsep berfungsi sebagai pengarah dalam desain, konsisten terhadap ide, dan konsep merupakan parameter yang baik untuk melihat suksesnya sebuah karya. Pada penciptaannya sebuah karya desain tentu terbentuk dari beberapa elemen dasar.
 

1.  Garis
Elemen garis merupakan hasil pembentukan dari beberapa titik yang dihubungkan. Garis dalam grafis dapat diaplikasikan dalam bentuk horizontal, vertical, zig-zag, kurva, diagonal, dan sebagainya. Dalam desain, garis dapat difungsikan sebagai penunjuk arah, dan pembagi bentuk atau ruang. 

2.  Bentuk (shape)
Bentuk atau shape merupakan elemen yang diperoleh dengan menghubungkan beberapa garis. Bentuk dalam desain dapat berupa kotak, segitiga, lingkaran, atau bentuk lainnya. Dalam grafis, bentuk atau  shape ini dapat dikombinasikan untuk membuat gambaran bentuk yang lebih kompleks.  

3.  Warna

Warna dalam grafis dapat diartikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan objek. Setiap warna dapat memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai dengan kondisi pengamatnya. Bagi kalangan atau komunitas tertentu, warna juga dapat memberikan maksud tertentu. Tiap komunitas juga memandang warna dalam bntuk yang berbeda. Sebagai contoh, warna merah dapat diartikan sebagai lambang keberanian, warna putih sebagai lambang kesucian, dan warna hitam sebagai lambang kematian.






a.      Pengelompokan warna menurut Brewester
Pengelompokan warna pertama kali dikenalkan oleh Brewster. Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori Brewster ini juga dikenal dengan Teori Lingkaran Warna.

b.      Pembagian warna

      Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dingin

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.







c.       Hubungan antar warna

Kontras komplementer  adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
Kontras split komplemen adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut  mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
Kontras triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
Kontras tetrad komplementer disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°). 

4.  Tekstur 

Tekstur adalah rasa dan bentuk kualitas dari sebuah permukaan berdasarkan hasil pengamatan, penglihatan, dan sentuhan terhadap permukaan. Tekstur dapat terkesan kasar dan dapat juga terlihat halus.


5.  Ruang (space)
Ruang adalah area yang disediakan untuk menempatkan bentuk. Ruang dalam desain bergantung pada gambaran atau bentuk desain yang akan dibuat. Ruang dapat dibentuk menjadi 2 bentuk, yaitu ruang positif yang terisi dengan bentuk atau gambar dan ruang negatif sebagai latar belakang.

Masing-masing elemen desain, baik itu garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang diatas tentu harus saling bekerja sama untuk membentuk kombinasi desain yang baik. Hasil dari kombinasi elemen desain yang diwujudkan dalam bentuk karya yang baik dengan mengacu pada prinsip-prinsip desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar